Senin, 28 November 2011

TUKANG PIJITKU

Suatu hari aku merasa kaki dari telapak kaki sampai paha terasa sangat pegal.Akhirnya aku memutuskan pergi ke tempat pijit kaki
.setelah keliling aku menemukan tempat bertulis pijat refleksi bikin kaki segar dan badan sehat, aku tertarik dan masuk aku berbisik pada kasir di depan tolong kasi tukang pijit yang paling pinter di tmpt ini.setelah menunggu sebentar sambil duduk di tempat pijit refleksi aku melihat orang yang memijit kaki ku sudah tua aku merasa kurang enak kalo orang tua ini sampai memegang kakiku tapi buat menolak aku merasa tak enak juga nanti dia tersinggung dikira aku tak mau dipijit olehnya.aku jadi serba salah.Akhirnya dia sudah sampai di depanku dan berusaha memegang kakiku aku jadi tambah tidak enak lalu aku pun mengucap permisi maaf ya pak...dia tidak jadi memegang kakiku padahal dia sudah berjongkok di depanku.Dia memandangku lalu berkata "kenapa nak,kenapa meminta maaf" lalu aku berkata maaf pak saya tidak enak kalo bapak yg lebih tua memegang kaki saya. ini pekerjaan saya nak bagaimana saya bekerja kalo tidak memegang kaki tamu saya katanya.
saya jawab tapi saya tetap ga enak pak makanya saya minta maaf pada bapak . dia memandang lekat-lekat mataku,lalu bertanya lagi "apakah anak merasa  pekerjaan bapak ini pekerjaan hina sehingga anak harus minta maaf saat kaki anak mau saya pegang?"
aku melongo tanpa bisa menjawab........dengan gagap aku berusaha menjawab bukan begitu pak tapi saya merasa tidak sopan kalo bapak memegang kaki saya tanpa saya  permisilebih dulu.dia tersenyum lalu berkata sikap anak seolah merendahkan pekerjaan bapak ini walaupun mungkin tidak bermaksud seperti itu dan dalam hati anak pasti lebih membanggakan pekerjaan anak dari pada pekerjaan bapak yang hanya memegang kaki.Aku semakin terhenyak dan memang di dalam lubuk hatiku aku memang sedikit ada kesombongan bahwa pekerjaanku lbh mulia dari bapak ini....dalam hati aku langsung istigfar ya Allah jauhkanlah aku dari sifat sombong dan merasa lebih mulia dari orang lain.
Bapak itu tersenyum dan berkata maaf nak bapak cuma bercanda katanya sambil langsung memegang kakiku dan memasukkanya ke dalam air hangat yg di taruhnya di baskom . sepanjang acara pijit itu kami terus bicara ngalor-ngidul ttg segala hal sampai semuanya sudah selesai aku menggenggam tangannya menaruh uang lembaran limapuluh ribuan kuberikan padanya.
Dengan cepat dia menolak aku jadi melongo kukatakan ini buat bapak...dia jawab maaf nak bapak sudah terima komisi dari pekerjaan bapak disini.ini lain pak ini dari saya khusus buat bapak karena saya merasa sangat puas dg kerja bapak.sekali lagi dia menggeleng dan saya tercekat dengan kata-kata bapak ini sekali lagi....maaf nak bapak tidak bisa terima karena bapak merasa tidak berhak menerimanya masih banyak orang di luar sana yg lebih berhak menerimanya...saya tidak memberikan sedekah pada bapak tapi saya memmberikan hadiah pada bapak dan pasti hadiah itu suatu yang halal buat bapak dan ingat pak Nabi saja mau menerima hadiah....hehe saya membawa-bawa nama nabi sedikit buat menakuti bapak ini...
Dia tersenyum lalu menjawab dengan sopan saya tau nak tapi bapak sudah berjanji pada atasan bapak sebelum kerja disini bahwa bapak akan memperlalukan semua tamu bapak sama dan bapak sangat takut kalo bapak menerima uang itu perlakuan bapak sama anak nanti lain dengan tamu bapak yang lain, karena itulah bapak menolaknhya dan bapak juga menolak uang lebih dari semua tamu yang bapak pegang selama ini.
saya mengangguk dan segera menyalami dan mencium tangan bapak itu dan segera keluar setelah membayar.
Andai saja semua orang bekerja seperti bapak tukang pijit itu akan damailah negeri ini.....polisi memperlakukan semua orang sama,hakim memperlakukan semua orang sama,jaksa memperlakukan semua orang sama,presiden ,menteri, gubernur,bupati.....ah andai semua orang seperti bapak itu.
                                 
                                                                                                      denpasar,november 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar